“Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku patuhi?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Selepas itu, siapa lagi?” Lalu Nabi menjawab, “Ibumu.” Dan orang itu bertanya lagi, “Selepas itu siapa, ya Rasulullah?” Maka Nabi menjawab lagi, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Dan selepas itu, siapa ya Rasulullah?” Maka Nabi SAW menjawab, “Ayahmu.”
– HR. Bukhari dan Muslim
Seorang Ibu, sepanjang hidupnya, perhatian dan kasih sayang kepada anaknya tidak pernah luntur dek panasnya mentari, tidak membeku dek dinginnnya salju, tidak pernah lenyap dek kelamnya malam tanpa berbintang, dan tidak pernah pula kering pada kesusahan waktu kemarau. Malah takkan beliau makin bertambah sayang.
Orang yang pernah kita tidak faham kenapa asyik membebel itulah yang doanya selalu menyertai langkah-langkah anak sepanjang hidupnya; sejak dia lahir hingga ke akhir hayatnya. Dan, saya pasti saya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahawa, sesungguhnya doa ibu untuk anaknya adalah pembuka pintu syurga dan pemudah langkah perjalanan dalam hidupnya.
”Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberikan kepadamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur.”
Surah an-Nahl : 78
Dihati kecil ibu itu, pasti dirinya selalu berdoa, doa kebaikan untuk anak-anaknya. Pasti setiap kali dirinya merindui anaknya yang jauh dari pandangan mata, maka dirinya akan memohon keselamatan untuk si anak itu. Pasti setiap kali memasak dan menjamah masakan yang sedap-sedap, tidak pernah tidak dirinya teringatkan anak-anaknya yang jauh; Ya Allah, apakah anak-anak aku sudah makan??? Sihatkah mereka???
Pertemuan
begitu cepatnya
Menjemput
ibuku..
Kini
aku kehilangan tempat ku bermanja
Tiada
lagi sinar dihatiku ini
Hilang
rasanya sebutir permata
Bagaikan
tiada bintang
Gelapnya
dunia ini
Tiada
lagi sinar menyuluh hidupku
Hanyalah
teman-teman tempat ku mengadu
Sedih
dihati hanyalah ku tahu…
Andai
dapat ku berikan nyawa ku ini
Akan
ku berikan sebagai pengganti
Untuk
ibuku kembali…..
Andai
dapatku putarkan masa yang lalu
Takkan
ku lepaskan pelukanku
Hanya
ibuku yang teramat ku sayang
No comments:
Post a Comment